Akhir-akhir ini saya sering dapat email dari pembaca yang meminta resep untuk menghilangkan bekas luka dan bekas gigitan nyamuk. Saya belum pernah menghilangkan bekas gigitan nyamuk karena memang nggak punya, tapi saya pernah sukses menghilangkan bekas luka. Untuk resep menghilangkan bekas gigitan nyamuk saya pikir mirip ya dengan bekas luka.
Tapi sebelum menentukan metode untuk menghilangkan bekas luka, kenali dulu jenis bekas luka yang kamu miliki.
Bekas luka (scar) secara umum ada 3 macam :
Saya juga punya bekas luka kompleks, yaitu hypertrophic scar. Ini mirip keloid tapi lebih ringan levelnya. Lukanya saya dapat waktu kuliah S1 di tahun 2011. Saat itu saya PKL di peternakan ayam petelur yang cukup besar, kandangnya panggung dan lantainya terbuat dari slat-slat besi. Ternyata ada besi yang longgar dan saya terperosok. Kaki saya tergores besi, untung langsung dikasih salep antibiotik sehingga nggak kena tetanus. Tapi bekasnya menjadi hypertrophic scar yang awet sampai 2013 kemarin. Sekarang udah hilang sama sekali.
Bekas luka knalpot yang dulu saya alami seperti ini :
Disclaimer
Tapi sebelum menentukan metode untuk menghilangkan bekas luka, kenali dulu jenis bekas luka yang kamu miliki.
Bekas luka (scar) secara umum ada 3 macam :
- Bekas luka sederhana : bekas luka yang kasar, berwarna merah atau gelap tapi tidak menonjol
- Bekas luka kompleks : hypertrophic scar, keloid, contracture scar
- Bekas luka karena hilangnya jaringan : bekas luka yang cekung (indented scar)
Bekas luka sederhana berupa perubahan warna
Contracture scar
Keloid
Hypertrophic scar
Indented scar
Bekas luka sederhana yang menurut saya cukup memalukan adalah luka karena knalpot. Memang nggak menonjol tapi warnanya yang gelap itu susah hilang. Siapa yang belum pernah kena knalpot? Saya sudah kena knalpot 2 kali, waktu SD (1997) dan SMA (2005). Bekas knalpot waktu SD aja masih belum hilang saat SMA, eh malah nambah koleksi lagi. Tapi sekarang udah hilang dong.
Saya juga punya bekas luka kompleks, yaitu hypertrophic scar. Ini mirip keloid tapi lebih ringan levelnya. Lukanya saya dapat waktu kuliah S1 di tahun 2011. Saat itu saya PKL di peternakan ayam petelur yang cukup besar, kandangnya panggung dan lantainya terbuat dari slat-slat besi. Ternyata ada besi yang longgar dan saya terperosok. Kaki saya tergores besi, untung langsung dikasih salep antibiotik sehingga nggak kena tetanus. Tapi bekasnya menjadi hypertrophic scar yang awet sampai 2013 kemarin. Sekarang udah hilang sama sekali.
Bekas luka knalpot yang dulu saya alami seperti ini :
Ini bukan foto saya, saya dapat dari sini
Yang namanya bekas luka knalpot selalu begini, lebar dan gelap. Pokoknya keliatan banget
Bekas luka goresan besi yang saya punya dulu seperti ini :
Bukan foto saya, saya dapat dari sini
Hypertrophic scar mirip keloid tapi kecil dan tidak terlalu menonjol
Hypertrophic scar terjadi karena penumpukan kolagen yang menyebabkan permukaan bekas luka menjadi naik, tapi tidak sampai separah keloid. Hypertrophic scar mengandung saraf dan pembuluh darah, tumbuhnya setelah luka sembuh. Senyawa yang berperan dalam pembentukan hypertrophic scar adalah TGF-β (sejenis senyawa pengatur pertumbuhan) yang bekerja di lapisan kulit dalam.
Saat luka mengalami proses penyembuhan, tubuh memproduksi serat-serat kolagen dengan cepat untuk mengimbangi kerusakan kolagen lama akibat luka. Kadang pertumbuhannya berlebihan sehingga menyebabkan hypertrophic scar. Keloid terbentuk karena pertumbuhan kolagen yang sangat berlebihan. Baik hypertrophic scar maupun keloid kadang-kadang dapat terasa gatal atau sakit.
Keloid berhubungan dengan warna kulit seseorang. Orang yang berkulit gelap lebih berisiko mengalami keloid. Hypertrophic scar bisa dialami siapa saja tanpa dipengaruhi warna kulit.
Penanganan medis untuk menghilangkan bekas luka adalah sebagai berikut :
- Operasi (surgical scar removal / excision)
- Aplikasi silicone gel sheet yang disertai dengan bahan yang memberi tekanan : untuk meratakan hypertrophic scar dan keloid
- Injeksi steroid : untuk menghilangkan hypertrophic scar dan keloid
- Transfer lemak (lipofilling) : untuk mengatasi bekas luka karena hilangnya jaringan
- Laser untuk menghilangkan pigmentasi
- Laser untuk skin resurfacing : biasanya diterapkan pada acne scar
- Pressure treatment : untuk meratakan hypertrophic scar dan keloid, dapat dikombinasikan dengan silicone sheet maupun tidak
- Medical tattoing/ kamuflase bekas luka : untuk menyamakan warna bekas luka dengan kulit di sekitarnya
Cara saya menghilangkan bekas luka
Saya nggak memilih penanganan medis untuk menghilangkan bekas luka membandel. Saya pernah ke dokter spesialis kulit dan kelamin hanya untuk mengobati iritasi dan alergi, untuk mengatasi masalah lainnya saya pilih cara herbal.
Saya menggunakan jelly gamat (jelly teripang) untuk dioleskan ke bekas luka. Yang saya pakai adalah merek Luxor. Brand ini dulu dijual secara multi level marketing (MLM), kayaknya sekarang masih begitu. Luxor terkenal dengan produk jelly gamat dan tablet suplemen spirulina. Ibu saya dulu pengguna jelly gamat dan spirulina untuk mengontrol kadar gula darahnya (beliau penderita diabetes mellitus). Saya iseng nyoba jelly gamat untuk bekas luka karena membaca brosurnya. Isi brosurnya kurang lebih sama dengan yang tertulis di websitenya.
Saya nggak sedang promosi jelly gamat dari Luxor ya, saya nggak disponsori kok
Yang biasa digunakan sebagai obat herbal adalah teripang emas (golden sea cucumber) alias Sticophus hermanni. Jelly gamat dari Luxor mengandung 34% ekstrak teripang emas. Jelly gamat yang dijual sebagai herbal umumnya ya segitu aja kandungannya, karena itu baunya tidak amis.
Sticophus hermanni (teripang emas) digunakan untuk pengobatan
Kandungan teripang emas yaitu :
- Protein 86,8 %
- 80% kolagen
- Mucopolysaccharida/glycosaminoglycan (GAGs)
- Chondroitin Sulfat dan Glukosamin
- Omega-3
- Mineral (zat besi, zinc, kromium, dan selenium)
- Bio Active Element (Cell Growth Factor/CGF)
Semua pasti sudah tahu fungsi kolagen kan? Kolagen merupakan komponen penyokong jaringan, salah satunya jaringan kulit. Luka merusak ikatan kolagen sehingga harus diperbaiki. Pertumbuhan kolagen yang tidak normal menyebabkan bekas luka kompleks seperti keloid atau hyperthropic scar.
Mucopolysaccharida/glycosaminoglycan (GAGs) adalah suatu bentuk senyawa karbohidrat kompleks, banyak terdapat pada kulit dan tulang rawan. Glycosaminoglycan juga banyak terdapat dalam lendir siput. Para pecinta skincare yang mengandung snail pasti sudah merasakan bahwa lendir siput memang mampu melembabkan, menghaluskan, mengenyalkan, dan mengencangkan wajah. Glycosaminoglycan memang berfungsi sebagai komponen penyusun kolagen dan elastin yang berfungsi sebagai jaringan penyokong kulit. Pernah dengan hyaluronic acid? Hyaluronic acid adalah salah satu bentuk glycosaminoglycan yang ada di kulit. Chondroitin sulfate dan glucosamine adalah glycosaminoglycan yang terdapat pada tulang rawan.
Saya rasa sudah banyak yang tahu manfaat omega-3 untuk kulit ya. Omega-3 mengurangi peradangan, memperbaiki tekstur kulit, melembabkan kulit, dan menjaga elastisitas kulit.
Menurut hasil penelitian Prof. Ridzwan Hashim dari National University of Malaysia, teripang mengandung cell growth factor (CGF) yang menstimulus proses regenerasi sel dan berperan untuk mempercepat penyembuhan luka.
Hebat banget khasiat gamat (teripang) untuk kulit, lebih unggul daripada lendir siput. Jika kalian tertarik mencoba jelly gamat, biasanya di apotek ada kok. Tapi bukan merek Luxor karena Luxor itu kayaknya menggunakan sistem MLM dan online. Jelly gamat dari Luxor sekarang harganya 235 ribu yang isi 350 ml. Saya pernah lihat jelly gamat di apotek, harganya bervariasi antara 110 - 180 ribu isi 320 - 350 ml. Saya lupa mereknya apa saja. Yang ditawarkan di online shop biasanya merek Bio Gold, Gold-G dan lain-lain.
Review Jelly Gamat
Mungkin ada yang mikir, kok susah amat ya harus jelly gamat. Tidak ada alternatif lainkah? Ya gimana lagi, saya kan cuma mereview berdasarkan pengalaman. Yang pernah saya coba dan terbukti efektif untuk bekas luka knalpot & hypertrophic scar adalah jelly gamat. Saya belum pernah mencoba produk-produk jaman sekarang seperti Bio Oil dan Dermatix.
Saya menggunakan jelly gamat pada tahun 2006 untuk dioleskan pada bekas knalpot yang sudah ada sejak tahun 1997 dan 2005. Saya masih ingat warna hitamnya memudar dalam 1 bulan dan benar-benar hilang setelah 2 bulan. Pada tahun 2011 saya mengoleskannya di hypertrophic scar, teksturnya merata dalam 1 bulan tapi warnanya masih belang. Warna belangnya pelan-pelan memudar dalam 2 bulan dan hilang sama sekali dalam 3 bulan. Cara penggunaannya cukup dioleskan tipis-tipis, jika kena air oleskan lagi.
Jelly gamat tidak terasa mahal karena bisa digunakan sebagai obat herbal untuk penyakit lainnya (diabetes, maag, asma, ambeien, kolesterol, arthritis/radang sendi) dan meningkatkan kesehatan secara umum. Cukup hemat karena ibu saya dulu menggunakannya secara irit, 1 botol isi 350 ml bisa untuk 2 bulan dan hasilnya signifikan untuk menurunkan kadar gula darah. Saya juga hanya boleh menggunakannya sedikit, 1 tetes aja untuk dioleskan ke bekas luka. Biarpun diirit-irit tapi hasilnya memuaskan.
Untuk bekas luka ringan
Karena sekarang bekas luka saya yang parah sudah hilang, saya sudah tidak menggunakan jelly gamat lagi. Kebetulan ibu saya sudah berhenti mengonsumsi jelly gamat untuk diabetes, sekarang beralih ke herbal lainnya, yaitu jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) yang lebih murah.
Jika ada bekas luka ringan seperti luka gores atau lecet, saya suka menggunakan madu dan rempah-rempah.
Saya sering banget mengalami luka gores. Itu perbuatan kelinci saya, kadang nakalnya kumat dan suka mencakar orang. Bekasnya seperti ini :
Bukan foto saya, saya dapat dari sini
Cara paling efektif untuk mencegah bekas luka seperti ini adalah dengan obat luka tradisional yang terbuat dari :
- Madu
- Rempah-rempah bubuk (kunyit, jahe, kayu manis) dengan perbandingan 1:1:1
Madu dan campuran rempah-rempah bubuk ini berfungsi sebagai obat luka yang mencegah infeksi. Lho, kan bisa dengan Betadine? Ya, memang bisa diobati dengan Betadine, tapi Betadine tidak bisa mencegah timbulnya bekas luka.
Povidone iodine dalam Betadine bisa menyembuhkan luka, tapi tidak mencegah timbulnya bekas luka
Jika menggunakan obat luka dari madu & rempah-rempah, luka juga cepat sembuh tapi tidak menimbulkan bekas. Ini berdasarkan pengalaman saya yang sudah berkali-kali dicakar kelinci (dan kucing tetangga). Tertarik untuk mencoba?
Lalu jika sudah terlanjur ada bekas luka gores bagaimana? Biasanya saya gunakan resep ini :
- Madu
- Kencur
- Air jeruk nipis
Karena tidak ada kencur bubuk, saya gunakan yang segar. Kencur diulek halus lalu dicampur madu dan air jeruk nipis dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Oleskan ke bekas luka sebagai masker, bisa digunakan beberapa kali sehari.
Mengapa bahan-bahan di atas?
Madu termasuk bahan yang sering digunakan dalam DIY skincare karena banyak khasiatnya, antara lain :
- Melembabkan kulit
- Mempercepat penyembuhan luka dan bekas luka
- Menyembuhkan luka bakar dan peradangan
- Mencegah & merawat eksim, psoriasis, acne
- Mengurangi bekas jerawat
- Mengurangi garis halus
- Mengencangkan kulit
Nutrien yang terkandung dalam madu yaitu vitamin B kompleks (thiamin, riboflavin, niacin, panthotenic acid, pyridoxine), vitamin C, kalsium, copper, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, natrium dan zinc.
Zat antibakteri dalam madu yaitu hydrogen peroxide (tidak ada dalam manuka honey), lysozime dan flavonoid. Hydrogen peroxide mengaktifkan makrofag pada sistem imun, makrofag bertugas "memakan" mikroba dan sel-sel tubuh yang telah mati.
Tapi jangan salah paham, bukan berarti manuka honey tidak punya zat antibakteri. Manuka honey justru yang terbaik dalam membunuh bakteri (juga jamur, virus, dan sel-sel kanker) karena kandungannya yang unik, yaitu methylglyoxal. Methylglyoxal atau MGO hanya ada di manuka honey, membuat manuka honey dikenal sebagai medicated honey. Semakin tinggi nilai MGO, semakin manjur khasiatnya dan makin mahal harganya.
Yang penting lagi, madu menstimulasi kulit untuk memproduksi hyaluronic acid. Seperti yang saya bilang tadi, hyaluronic acid adalah penyusun kolagen.
Kayu manis (Cinnamomum burmanii) mengandung cinnamaldehyde dan proanthocyanidin yang bersifat anti inflammatory dan antibakteri, dapat mengurangi peradangan dan meredakan infeksi.
Cinnamaldehyde pada kayu manis juga meningkatkan produksi kolagen pada kulit sehingga kulit menjadi lebih elastis, selain itu juga efektif untuk mengurangi peradangan pada luka dan memudarkan bekas luka. Namun cinnamaldehyde & eugenol pada kayu manis dapat menyebabkan iritasi pada sebagian orang akibat dengan gejala ruam kemerahan, perih, panas.
Kunyit (Curcuma longa) mengandung curcumin yang bersifat sebagai antioksidan, anti peradangan, antiviral, antibakterial, antijamur dan antikanker. Curcumin merupakan modulator bagi enzim-enzim dalam tubuh yang berperan dalam detoksifikasi. Curcumin dapat menyembuhkan beberapa jenis masalah kulit seperti acne, psoriasis, scleroderma, vitiligo, aging, iradiasi, kanker kulit (melanoma) dan penyembuhan luka. Curcumin dapat meningkatkan produksi kolagen dan fibroblast sehingga mempercepat penyembuhan luka, juga meningkatkan elastisitas kulit.
Kunyit dan jahe
Jahe (Zingiber officinale) mengandung zat aktif zinerone, shogaol dan gingerol yang bersifat antioksidan dan antibakteri. Jahe banyak digunakan untuk mengatasi jerawat dan psoriasis, sebagai anti aging, mencerahkan kulit, menyembuhkan sunburn, menyembuhkan luka dan bekasnya.
Kencur (Kaempferia galanga) mengandung senyawa cineol, borneol, 3‐carene, camphene, kaempferide, cinnamaldehyde, p‐methoxycinnamic acid, ethyl cinnamate and ethyl‐p‐methoxy cinnamate. Seperti rempah-rempah lainnya, kencur bersifat antioksidan dan antimikroba. Cinnamaldehyde juga terdapat pada kayu manis, sifatnya dapat meningkatkan produksi kolagen pada kulit.
Bekas luka ada yang menghitam karena hiperpigmentasi. Saya pilih kencur untuk menghilangkan bekas hitam itu karena kencur mengandung ethyl-p methoxycinnamate. Ethyl-p methoxycinnamate yang terkenal sebagai anti UV B juga dapat menghambat produksi melanin penyebab hiperpigmentasi.
Sekian postingan hari ini. Semoga bermanfaat ya.
Referensi :
Disclaimer
- Review ini berdasarkan pengalaman pribadi, hasilnya dapat berbeda-beda di setiap orang tergantung jenis bekas luka.
- Artikel ini boleh dicopy atau dikutip dengan sedikit perubahan dengan mencantumkan link blog ini sebagai sumbernya.
No comments:
Post a Comment