Kali ini saya mau berbagi resep toner yang simpel. Akhir-akhir ini saya suka toner yang simpel untuk selingan toner-toner saya yang lain, tapi toner yang satu ini juga bisa difermentasi.
Bahannya cuma air rebusan beras, air timun, ar jeruk nipis. Fungsinya apa? Banyak. Nanti dilihat aja di deskripsi ingredients ya.
Bahan :
Air ........................................... 100 ml
Beras putih ............................... 2 sendok makan
Timun ukuran sedang .............. 1/2 buah
Jeruk nipis ............................... seiris kecil
Jeruk nipis yang diperlukan
Cara membuat :
1. Rebus beras dengan 100 ml air sampai mendidih tapi tidak perlu sampai matang menjadi nasi.
2. Sisihkan airnya, dinginkan.
Airnya saja yang dipakai
Berasnya dapat dihancurkan lalu digunakan sebagai masker
3. Sementara itu parutlah timun, lalu peras airnya.
Timun yang sudah diparut
Kita hanya butuh airnya
Ampas timun juga bagus untuk masker, bisa dicampur dengan beras rebus
4. Campurkan air rebusan beras yang sudah dingin dengan air timun.
5. Tambahkan air perasan jeruk nipis.
6. Pindahkan ke botol, simpan di kulkas (tahan 1 minggu).
Jika mau difermentasi. tambahkan 1 sdt madu dan 1/2 sendok teh ragi roti ke dalam botol. Tutup rapat, biarkan selama 2 jam di suhu ruang. Setelah itu dimasukkan ke kulkas untuk menghentikan proses fermentasi.
Toner yang difermentasi daya tahannya lebih singkat (hanya 3 - 4 hari di kulkas).
Cara pemakaian
Kocok dahulu agar airnya bercampur dengan endapan karena zat-zat penting terkandung di endapannya. Gunakan sisi kapas bagian belakang untuk ditepuk-tepukkan di wajah. Toner ini digunakan setelah mencuci muka ketika muka masih lembab. Tidak perlu dibilas lagi.
Yang ditepukkan di wajah adalah kapas bagian belakang supaya kulit kita tidak terkena serpihan endapan toner
REVIEW
Kulit saya sekarang bertipe normal cenderung kering. Beberapa bulan yang lalu jenisnya sangat kering, saking keringnya sampai flaky terus.
Toner ini nggak menambah kekeringan di kulit saya, justru melembabkan meskipun tidak difermentasi. Yang difermentasi lebih melembabkan, cocok untuk kulit dehidrasi.
Soal mengecilkan pori, sepertinya sama aja antara yang fermented dan non fermented.
Untuk mencerahkan efeknya belum terlihat karena masing-masing baru saya pakai 1 minggu. Hasilnya lumayan mirip.
Untuk menyembuhkan jerawat lebih cepat yang fermented.
Baik yang fermented maupun non fermented bisa mengontrol kilap. Muka menjadi tidak berminyak (meskipun saya juga pakai sunblock cream), keduanya bisa mengontrol minyak dari sunblock.
Kesimpulannya
(+) Mengontrol minyak tanpa membuat kulit menjadi kering
(+) Melembabkan dan membuat kulit terasa segar
(+) Jika difermentasi lebih cepat mengatasi jerawat
(+) Mengecilkan ukuran pori-pori jika dipakai rutin, pori-pori lebih ringkas jika toner dalam keadaan dingin
(-) Yang tidak difermentasi kurang cepat menyembuhkan jerawat
(-) Yang difermentasi daya tahannya lebih singkat
(-) Jika dipakai di siang hari harus disertai sunscreen karena air jeruk nipis dapat menyebabkan fotosensitivitas jika terpapar sinar matahari
Tentang Ingredients
Beras dari tanaman padi (Oryza sativa) mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi kulit, antara lain :
Vitamins | |
---|---|
Thiamine (B1) | (6%) 0.0701 mg |
Riboflavin (B2) | (1%) 0.0149 mg |
Niacin (B3) | (11%) 1.62 mg |
(20%) 1.014 mg | |
Vitamin B6 | (13%) |
Vitamin B kompleks terutama thiamine, riboflavin dan niacin sangat efektif untuk mengurangi tanda-tanda penuaan seperti hiperpigmentasi dan fine wrinkles, terutama apabila dikombinasikan dengan vitamin E.
Selain itu beras juga mengandung :
- Allantoin dengan kadar bervariasi antara 70 - 171 mcg per gram beras : Allantoin berfungsi untuk melembabkan kulit. Sifatnya juga anti inflammatory, dapat mendinginkan kulit, terutama setelah mengalami sunburn.
- Asam amino : lysine, methionine, tyrosine, phenylalanine, leucine, isoleucine, threonine, valine. Kadar protein dalam beras yaitu sekitar 7,13 g/100 g. Protein dibutuhkan untuk regenerasi sel. Lysine dan methionine diperlukan dalam sintesis kolagen.
- Asam lemak : linoleic & linolenic, myristic, palmitic, palmitoleic, stearic acid. Asam lemak dapat melembabkan dan menjaga elastisitas kulit.
- Methanol extract : untuk menghambat aktivitas enzim tyrosinase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan melanin.
- Ferulic acid : merupakan antioksidan yang terdapat pada dinding sel tanaman. Ferulic acid sangat baik jika dikombinasikan dengan vitamin C dan E karena sifatnya menstabilkan kedua vitamin tersebut.
Air rebusan beras dipakai dalam DIY skincare untuk :
- Mencerahkan kulit dan mengurangi flek hitam
- Menghaluskan dan melembabkan kulit
- Mengontrol sekresi sebum sehingga kulit bebas kilap
- Menjaga elastisitas kulit, memperlambat munculnya fine wrinkles
- Mendinginkan dan menenangkan kulit, mengobati sunburn
Sebaiknya air beras diolah dulu ya, misalnya direbus seperti yang saya lakukan. Pernah kan mendengar ada orang yang mengeluh kulitnya perih, gatal, panas, dan jerawatan karena pakai air cucian beras? Itu karena beras mengandung zat anti nutrisi seperti oryzacystatin dan allergen.
Beras untuk dikonsumsi dan DIY skincare harus diolah untuk menghilangkan zat anti nutrisi sebagai berikut
- asam fitat : tidak baik untuk pencernaan karena mengurangi pemanfaatan mineral dan protein (dengan mengikat kalsium, fosfor, zat besi dan protein).
- trypsin inhibitor : mengurangi kecernaan protein di usus
- hemaglutinin-lectin : mengurangi kecernaan nutrien karena mengikat reseptor karbohidrat di saluran pencernaan
- oryzacystatin (enzim yang mendegradasi protein) : tidak baik untuk pencernaan, juga untuk kulit karena sel-sel kulit mengandung protein
- allergen : dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
Mengetahui cara pengolahan bahan itu penting. Seringkali ada orang menyalahkan bahan-bahan alami sebagai penyebab memburuknya kondisi kulitnya, ternyata cara mengolahnya yang salah.
Timun (Cucumis sativus) mengandung senyawa cucurbitacin dan cucumerin yang bersifat sebagai antioksidan dan anti peradangan. Mengandung vitamin K (16%), C (3%), B1 (2%), B2 (3%), B3 (1%), B5 (5%), B6 (3%), B9 (2%), A (1%).Kandungan vitamin B5 (panthotenic acid) pada timun bermanfaat untuk menahan air sehingga kulit tetap lembab. Vitamin C dan A dapat menstimulasi pembentukan kolagen dan mengurangi hiperpigmentasi. Timun digunakan untuk :
- Memperlambat timbulnya kerut
- Mengurangi pembengkakan (terutama di area mata)
- Mengobati iritasi dan sunburn
- Mengontrol sekresi sebum
- Mengecilkan pori-pori
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) banyak digunakan dalam DIY skincare karena dapat :
- Menghilangkan sel kulit mati penyebab kulit kusam
- Mencerahkan kulit (menghilangkan hiperpigmentasi) karena kandungan vitamin C yang tinggi
- Mengontrol sebum
- Mengobati jerawat
- Mengecilkan pori-pori
- Menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat
Jeruk nipis juga terkenal sebagai antimikroba alami. Bakteri yang dihambat oleh air jeruk nipis cukup banyak, meliputi bakteri Gram positif dan negatif, juga Candida albicans yang sering menyebabkan masalah kulit dan kelamin.
Komponen penyusun aroma pada jeruk nipis sangat banyak, antara lain α-pinene, α-thujene, β-pinene, sabinene, myrcene, α-terpinene, d-limonene, γ-terpinene, para-cimene, α-terpinolene, linalool, cis-α-bergamotene, terpinene-4-ol, neral, α-terpineol, β-bisabolene, geranial, geranil acetate, nerol, geraniol, citral. Selain memberikan aroma, sifatnya juga antimikroba dan antioksidan. Jeruk nipis juga tinggi vitamin C yang bisa mengurangi hiperpigmentasi dengan menghambat aktivitas enzim tyrosinase yang berperan dalam pembentukan melanin.
Sekian resepnya. Semoga bermanfaat ya!
Referensi
Disclaimer
- Review ini berdasarkan pengalaman pribadi, hasilnya dapat berbeda-beda di setiap orang tergantung kondisi kulit, bahan yang digunakan, dan kecocokan terhadap bahan.
- Artikel ini boleh dicopy atau dikutip dengan sedikit perubahan dengan mencantumkan link blog ini sebagai sumbernya.