Dari dulu saya paling malas pakai deodorant buatan pabrik, soalnya deodorant sering meninggalkan noda, lengket, bikin iritasi kulit dan ketiak tambah hitam. Jaman sekarang deodorant udah ada yang varian whitening, anti iritasi, bahkan "tidak meninggalkan noda kuning di baju putih maupun noda putih di baju hitam"
Tapi saya tetap nggak tertarik dengan deodorant, soalnya takut. Deodorant diindikasikan memicu kanker payudara.
Pada tahun 2004, ada penelitian yang dilakukan oleh Darbre et al. yang menemukan adanya kandungan paraben dalam 20 sampel jaringan tumor payudara (rata-rata sebanyak 20 nanogram paraben/g jaringan). Philippa Darbre yang merupakan ketua tim penelitian (seorang ahli mikrobiologi asal UK) menyebutkan bahwa paraben tersebut terakumulasi di seperlima bagian payudara, yaitu bagian upper outer quadrant yang paling dekat dengan ketiak. Darbre menyatakan kemungkinan paraben tersebut berasal dari sesuatu yang dioleskan pada ketiak, seperti deodorant.
Hal ini menjadi kontroversial. Philip Harvey, editor Journal of Toxicology (jurnal di mana artikel itu diterbitkan) mengatakan bahwa kesimpulan mengenai paraben sebagai pemicu tumor adalah terlalu dini, harus ada penelitian lebih lanjut mengenai itu.
Penelitian yang dipimpin Kris McGrath dari Northwestern University tahun 2004 menyatakan bahwa ada korelasi antara kebersihan ketiak & penggunaan deodoran dengan kanker payudara. Diagnosis kanker payudara pada usia muda berkaitan dengan seringnya penggunaan antiperspirant / deodorant dan pencukuran rambut ketiak.
Hasil penelitian ini menyebabkan timbulnya dugaan bahwa paraben dalam deodorant dapat bermigrasi ke jaringan payudara & menyebabkan kanker.
Banyak orang yang bilang, deodorant yang mengandung whitening nyatanya nggak bisa mencerahkan kulit ketiak, malah tambah gelap. Karena itu, saya mencoba membuat lightening deodorant sendiri. Caranya gampang sekali.
Bahan :
Daun kemangi ................... 1 genggam
Kayu manis ....................... 1 ruas
Air ................................... 200 ml
Cara membuat :
1. Rebus daun kemangi dan kayu manis dengan 200 ml air (1 gelas kecil) hingga mendidih dan airnya berkurang setengahnya.
2. Pisahkan air dari ampasnya, dinginkan airnya.
REVIEW
Baru 12 hari dicoba, saya belum melihat perubahan signifikan dalam mencerahkan kulit ketiak, tapi lumayan lah. Bagian yang tadinya gelap agak cerah dikit. Yang terasa banget yaitu kulit ketiak lebih halus. Memang air jeruk nipis itu bisa menghaluskan kulit.
Karena suka dengan efek halusnya, saya juga menyemprotkan ramuan ini di bagian lutut. Lutut saya biasanya kasar banget, bisa agak halus setelah 5 hari memakai ramuan ini.
Untuk masalah mencegah bau badan, saya juga kurang tau soalnya bau keringat saya nggak tajam. Tapi biasanya kemangi dan jeruk nipis memang bisa mengurangi bau badan karena sifatnya antibakteri. Saya cek ke kain bekas tempat tidur kelinci saya, biasanya kain itu agak bau meskipun udah dicuci dengan detergen (tanpa pewangi pakaian). Bisa berkurang lho baunya, tapi jadi bau jeruk hehehe..
(+) Ngefek untuk menghaluskan kulit
(+) Bisa mencerahkan tapi harus sabar
(+) Lumayan mengurangi bau
(-) Nggak wangi seperti deodorant buatan pabrik
(-) Perih jika terkena luka/bekas cukuran karena ada air jeruk nipis
Bikin lagi? Ya, oke untuk menghaluskan kulit ketiak & dengkul
Recommended? Ya, buat kamu yang penasaran hehehe..
Tentang Ingredients
Kemangi alias lemon basil (Ocimum citriodorum) memiliki aroma kuat, sebagian komponen penyusun aromanya sama dengan jeruk lemon, komponennya yaitu geranial (20.2%), neral (15.5%), E-caryophyllene (10.5%), Z-α-bisabolene (9.9%), linalool (9.7%), nerol (7.7%).
Ekstrak kemangi terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri, antara lain Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes dan beberapa bakteri Gram positif lainnya.
Kata orang-orang jaman dulu, jika mau mengurangi bau badan rajinlah makan kemangi. Secara ilmiah, banyak makan sayur dan buah yang essential oilnya bersifat sebagai antimikroba memang bisa mengurangi bau badan.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) juga terkenal sebagai antimikroba alami. Bakteri yang dihambat oleh air jeruk nipis cukup banyak, meliputi bakteri Gram positif dan negatif, juga Candida albicans yang sering menyebabkan masalah kulit dan kelamin.
Komponen penyusun aroma pada jeruk nipis sangat banyak, antara lain α-pinene, α-thujene, β-pinene, sabinene, myrcene, α-terpinene, d-limonene, γ-terpinene, para-cimene, α-terpinolene, linalool, cis-α-bergamotene, terpinene-4-ol, neral, α-terpineol, β-bisabolene, geranial, geranil acetate, nerol, geraniol, citral. Selain memberikan aroma, sifatnya juga antimikroba dan antioksidan.
Jeruk nipis juga tinggi vitamin C yang bisa mengurangi hiperpigmentasi dengan menghambat aktivitas enzim tyrosinase yang berperan dalam pembentukan melanin.
Bau badan sebenarnya adalah hasil aktivitas bakteri. Bau asam pada keringat disebabkan oleh asam propionat hasil pemecahan asam amino di kelenjar minyak. Bakteri yang menghasilkan asam propionat ini adalah golongan Propionibacteria. Bakteri lainnya adalah Staphylococcus epidermidis, yang juga terdapat pada keju jenis tertentu.
Bau badan yang lebih tajam disebabkan oleh Corynebacterium. Bakteri ini menghasilkan enzim yang memecah lemak dari kelenjar minyak menjadi komponen asam butirat. Asam butirat itu baunya tajam. Tahu kan bau kambing? Produksi asam butirat pada kambing tinggi sehingga hewannya berbau tajam, susunya juga. Asam butirat diproduksi di kelenjar minyak dekat tanduk kambing. Semakin tajam bau seekor kambing, semakin menarik dia bagi lawan jenisnya. Produksi asam butirat pada manusia tentunya nggak setinggi kambing.
Bau badan yang lebih tajam disebabkan oleh Corynebacterium. Bakteri ini menghasilkan enzim yang memecah lemak dari kelenjar minyak menjadi komponen asam butirat. Asam butirat itu baunya tajam. Tahu kan bau kambing? Produksi asam butirat pada kambing tinggi sehingga hewannya berbau tajam, susunya juga. Asam butirat diproduksi di kelenjar minyak dekat tanduk kambing. Semakin tajam bau seekor kambing, semakin menarik dia bagi lawan jenisnya. Produksi asam butirat pada manusia tentunya nggak setinggi kambing.
Bau badan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu makanan, minuman, penyakit, gaya hidup, dan genetik.
Nah, semoga artikel ini menambah wawasan ya..
Referensi
Disclaimer
- Review ini berdasarkan pengalaman pribadi, hasilnya dapat berbeda-beda di setiap orang tergantung kondisi kesehatan, genetik, makanan dan gaya hidup.
- Artikel ini boleh dicopy atau dikutip dengan sedikit perubahan dengan mencantumkan link blog ini sebagai sumbernya.
No comments:
Post a Comment