Monday, October 20, 2014

Simple DIY Face Mist for Traveling

Halo pembaca..

Meskipun saya suka bikin DIY toner dan moisturizer, tapi saya nggak mungkin bawa hasil karya saya untuk traveling. DIY fermentasi dan segala DIY yang mengandung buah-buahan harus disimpan di kulkas, bisa cepat rusak jika dibawa dalam tas. Tapi saya punya resep face mist yang simpel dan nggak harus disimpan di kulkas.

Bahannya simpel, cara membuatnya juga simpel. Hanya perlu distilled water, madu, dan garam. Sebelumnya saya membuat face mist hanya dari air dan gliserin, lembab sih.. tapi nggak ada nutriennya. Jadinya saya membuat resep ini, selain melembabkan juga menutrisi kulit. Mau coba? Yuk disimak..



Bahan :

Distilled water ..................... 100 ml
Madu ................................... 2 sendok teh
Garam halus ........................ seujung sendok teh


Cara membuat :

1. Masukkan 2 sdt madu ke dalam 100 ml (1/2 gelas kecil) distilled water.


2. Tambahkan seujung sendok teh garam halus.

Sebenarnya sedikit banget garamnya, terlihat banyak karena menyebar di sendok

3. Aduk rata, pindahkan ke botol spray, jika tersisa tempatkan dalam botol (tidak harus botol kaca).


Selama 1 minggu di luar kulkas juga masih bagus lho.

Cara Menggunakan

Semprotkan ke wajah dan leher setelah mencuci muka, dalam keadaan wajah masih lembab. Ratakan dengan tangan sambil ditepuk-tepuk hingga meresap.

REVIEW

Ini adalah toner sekaligus moisturizer dalam bentuk spray. Fungsi melembabkannya sangat terasa, kulit saya langsung terasa lembab sesudahnya.

Saya sudah berkali-kali membuat resep ini sampai menemukan racikan yang pas untuk kulit saya. Racikan yang sudah saya coba :
  1. Air 100 ml + 1 sdm (15 ml) madu : sangat melembabkan tapi terasa lengket
  2. Air 100 ml + 1 sdt (5 ml) madu : tidak lengket, hanya lembab di awal, selanjutnya kulit cepat kering
  3. Air 100 ml + 2 sdt (10 ml) madu : tidak lengket, pas lembabnya & tahan lama, tapi kulit cepat kusam
  4. Air 100 ml + 2 sdt madu + seujung sdt garam : tidak lengket, pas lembabnya & tahan lama, kulit lebih kenyal dan tidak cepat kusam
Jadi rahasianya memang di garam, tapi jangan banyak-banyak. Kita harus membuatnya dengan benar supaya sifatnya isotonik bagi sel-sel kulit.

Toner ini tidak memberi efek cerah atau pori mengecil. Menurut teori bisa mengurangi peradangan pada jerawat karena mengandung madu dan garam, tetapi saya tidak bisa membuktikannya karena tidak sedang jerawatan.

(+) Melembabkan dan menjaga elastisitas kulit
(+) Tidak terasa lengket di kulit saya
(+) Bisa disimpan di luar kulkas

(-) Tidak ada efek macam-macam seperti mengurangi hiperpigmentasi atau mengecilkan pori

Bikin lagi? Ya, saya selalu bikin jika mau traveling atau nggak sempat bikin toner yang lain

Recommended? Ya, untuk kalian yang suka DIY tapi mau yang simpel

Tentang Ingredients


Garam dapur alias NaCl (natrium klorida / sodium chloride)

Garam dengan kadar yang tepat berfungsi untuk menjaga keseimbangan elektrolit sehingga tekanan osmotik sel tetap stabil. Sebaiknya larutan garam yang digunakan adalah larutan garam fisiologis (kadar garam 0,9%) karena sifatnya isotonik. Jika garamnya terlalu banyak, larutan menjadi hipertonik, malah akan menyebabkan cairan sel keluar sehingga kulit menjadi kering. Larutan garam yang hipertonik nggak selamanya merugikan kok, malah cocok banget untuk peeling.

Cairan isotonik mempertahankan kadar air sel yang normal
Cairan hipertonik menyebabkan sel kehilangan cairan sehingga mengerut

Ternyata garam banyak manfaatnya lho untuk kulit, yaitu :
  • Melembabkan kulit, menyembuhkan kondisi kulit kering yang lebih serius seperti eksim dan psoriasis (tentunya jika dibuat larutan isotonik)
  • Melancarkan sirkulasi darah sehingga kulit lebih glowing dan merona, sirkulasi darah yang lancar juga menghindarkan kulit dari stress
  • Sebagai detoxifier : garam dapat menyerap racun dari kulit
  • Sebagai exfoliator : garam dengan konsentrasi tinggi dapat melepaskan sel-sel kulit mati sehingga kulit lebih bersih dan halus
  • Mencegah komedo : garam membersihkan pori-pori dan mencegah penyumbatan pori-pori
  • Menyembuhkan dan mencegah jerawat : garam menyebabkan bakteri kehilangan cairan sel sehingga akhirnya mati
  • Mengurangi sekresi sebum : minyak lebih terkontrol
  • Mengurangi ukuran kantong mata : larutan garam dapat digunakan untuk mengompres kantong mata yang membesar akibat menangis, kurang tidur atau infeksi
Madu termasuk bahan yang sering digunakan dalam DIY skincare karena banyak khasiatnya, antara lain :
  • Melembabkan kulit
  • Mempercepat penyembuhan luka dan bekas luka
  • Menyembuhkan luka bakar dan peradangan
  • Mencegah & merawat eksim, psoriasis, acne
  • Mengurangi bekas jerawat
  • Mengurangi garis halus
  • Mengencangkan kulit
Nutrien yang terkandung dalam madu yaitu vitamin B kompleks (thiamin, riboflavin, niacin, panthotenic acid, pyridoxine), vitamin C, kalsium, copper, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, natrium dan zinc.

Zat antibakteri dalam madu yaitu hydrogen peroxide (tidak ada dalam manuka honey), lysozime dan flavonoid. Hydrogen peroxide mengaktifkan makrofag pada sistem imun, makrofag bertugas "memakan" mikroba dan sel-sel tubuh yang telah mati.

Madu menstimulasi kulit untuk memproduksi hyaluronic acid. Dengan hyaluronic acid, kulit mampu mengikat air sehingga kelembaban dan elastisitasnya terjaga. 


Distilled water (air suling) paling baik untuk kosmetik dan sangat direkomendasikan untuk konsumsi sehari-hari. Distilled water merupakan air murni yang bebas dari mineral, logam, dan polutan. Rasanya hambar karena biasanya mineral yang memberi rasa pada air. 

Proses pembuatannya yaitu dengan mendidihkan air sampai menguap, lalu uapnya didinginkan sehingga mencair kembali. Uap yang mencair kemudian ditampung, inilah yang disebut distilled water.

Distilled water paling aman digunakan dalam industri pangan, kosmetik, dan obat-obatan karena tidak ada komponen mineral maupun polutan yang bereaksi dengan bahan lainnya. Distilled water sehat untuk dikonsumsi karena tidak ada mineral yang dapat memperberat kerja ginjal, bebas dari polutan yang merupakan radikal bebas bagi sel-sel tubuh.

Distilled water dijual di toko bahan kimia dan dikenal dengan nama aquadest (aqua destilata). Ada juga aquabidest. Aquabidest diproses dengan 2 kali penyulingan sehingga lebih murni. Ada juga distilled water yang diproduksi sebagai air minum, yang di Indonesia misalnya air minum merek Amidis dan Cleo. Air minum merek ini dapat dibeli di supermarket atau minimarket

 
12
Air minum merek Amidis dan Cleo merupakan distilled water

Sekian resepnya. Semoga bermanfaat!

Referensi


Disclaimer
  • Review ini berdasarkan pengalaman pribadi, hasilnya dapat berbeda-beda di setiap orang tergantung kondisi kulit dan kecocokan terhadap bahan.
  • Artikel ini boleh dicopy atau dikutip dengan sedikit perubahan dengan mencantumkan link blog ini sebagai sumbernya.




No comments:

Post a Comment