Friday, September 19, 2014

DIY Makeup Remover (Alcohol & Oil Free)

Halo teman-teman..

Banyak wanita suka ber-makeup, tapi nggak tahan dengan makeup remover yang mengandung alkohol. Alternatifnya adalah menggunakan cleansing oil, baik produk komersial maupun bahan alami. Tapi ternyata nggak semua orang juga tahan dengan minyak, ada yang langsung breakout setelah menggunakan minyak meskipun alami.

Awalnya saya suka menggunakan aneka minyak (olive, grapeseed, VCO, RBD coconut) sebagai bahan skincare termasuk makeup remover. Masalahnya saya
ini comedo prone. Blackheads bakal tumbuh subur jika saya menggunakan skincare yang mengandung minyak, wax atau butter di muka. Sekarang saya menghindari bahan-bahan itu untuk muka, untuk badan sih nggak apa-apa.

Saya masih bertahan dengan VCO sebagai makeup remover sampai akhirnya saya menemukan DIY makeup remover ini tanpa sengaja. Awalnya saya berniat membuat toner, tapi gliserinnya kebanyakan. Ternyata bisa digunakan untuk menghapus makeup. Nah, sekarang saya share resepnya, siapa tau ada yang berminat membuatnya.

Dijamin bebas alkohol dan minyak


Bahan :

Beras putih ...................... 3 sendok makan
Air ................................... 200 ml
Gliserin ............................ 4 sendok makan (60 ml)
Madu ...............................  1 sendok teh (5 ml)


Cara membuat :

1. Beras sebanyak 3 sdm yang sudah dicuci bersih direbus dengan 1 gelas kecil air (200 ml) hingga mendidih dan airnya berkurang hingga setengahnya. Beras tidak perlu direbus sampai matang.


Sampai airnya tersisa kurang lebih 100 ml

2. Biarkan hingga agak dingin, setelah itu tambahkan  4 sdm gliserin.


3. Tambahkan 1 sendok teh madu


4. Aduk hingga rata, simpan dalam botol kaca, lalu masukkan ke kulkas.


Jika disimpan dalam kulkas bisa tahan selama 1 minggu tanpa pengawet. Makeup remover ini bisa dijadikan toner jika ditambah dengan air rebusan beras sebanyak 100 ml lagi.

Kalo nggak punya gliserin gimana dong? 

Ganti aja dengan EVOO/ rice bran oil/ grapeseed oil/ coconut oil dsb. tapi nanti nggak jadi oil free ya.

Menurut pengalaman saya, santan kental (seperti merek Kara, Bumas) bisa dijadikan makeup remover yang nendang tapi nggak bikin komedo parah banget. Masih terkontrol lah daripada pakai minyak. 

CARA MENGGUNAKAN

Tuangkan pada kapas, lalu usapkan pada wajah untuk membersihkan makeup. Untuk area mata sebaiknya didiamkan dulu selama 1-2 menit agar hasilnya optimal. Jangan sampai masuk ke dalam mata karena bisa bikin perih. Lanjutkan dengan mencuci muka menggunakan facial wash.

REVIEW

Tekstur makeup remover ini lengket karena banyak gliserinnya, saya nggak suka lengketnya. Nggak greasy, tapi terasa sangat melembabkan. 

Makeup remover ini mengurangi kekeringan karena sabun muka. Buktinya setelah cuci muka kulit saya nggak sekering biasanya. Sabun muka yang saya pakai yaitu sabun bayi Zwitsal, saya nggak cocok pakai facial wash dewasa. 

Biasanya area mata saya terasa clekit-clekit memakai makeup remover komersial. DIY makeup remover ini aman untuk kulit di area mata saya, nggak ada reaksi clekit-clekit. Meskipun begitu, jangan sampai masuk ke mata, perih lho.

Untuk bibir juga aman, justru melembabkan. Kadang saya pakai 1-2 tetes ramuan ini untuk melembabkan bibir, pengganti lip balm. Rasanya agak manis jika terjilat.

Sekarang uji daya bersihnya. Saya uji dengan makeup beneran, bukan makeup DIY. Makeup DIY sih gampang banget dibersihkan.


Jenis & kandungan produk pastinya mempengaruhi kinerja DIY makeup remover ini. Pada foto di atas saya menggunakan :
- Bless healthy glow foundation (beige)
- Wardah loose powder (natural)
- Rivera blush on (passion peach)
- Pensil alis Viva (coklat)
- Pixy eyeshadow (sorrel brown)
- Pixy mascara
- Pixy liquid eyeliner
- Lipstik Red-A (612)

Setelah dihapus dengan DIY makeup remover ini..

Eye makeup belum bersih hanya dengan 1 kapas, butuh 2 kapas
DIY makeup remover ini lengket, kulit saya terlihat lengket kan?

Kapas pertama luar biasa kotornya
Kapas kedua lumayan lah
Kapas ketiga mendekati bersih

Menurut saya hasilnya sama dengan minyak alami. Bedanya, ini nggak licin, cuma lengket.

Kesimpulan
(+) Tidak mengandung minyak dan alkohol, aman untuk mata & bibir
(+) Melembabkan, mencegah kulit terlalu kering setelah mencuci muka dengan facial wash
(+) Daya bersih cukup bagus (untuk makeup yang saya gunakan, nggak tau deh untuk makeup yang lain)

(-) Lengket
(-) Perih jika masuk mata

Bikin lagi? Ya
Recommended? Ya, terutama untuk yang berkulit sensitif/ acne prone/ comedo prone

Tentang Ingredients

Gliserin

Gliserin terdapat dalam lemak alami, baik tumbuhan maupun hewan. Gliserin dalam bentuk murni berupa gliserol, merupakan polyol (sugar alcohol) yang tidak berwarna, tidak berbau, tapi memiliki rasa manis. Gliserin dapat larut dengan mudah dalam alkohol dan air, tapi tidak dalam minyak. Gliserin dibuat dengan hidrolisis lemak dan fermentasi gula, dapat juga diproduksi secara sintetik. Gliserin tidak beracun bagi sistem pencernaan.

Gliserin

biodiesel_process_chart_p0500.gif
Gliserin adalah produk sampingan dari pembuatan biodiesel

Sifat gliserin adalah sebagai humectant karena sangat higroskopis (mampu menarik air). Gliserin melembabkan kulit bagian luar (epidermis) dengan mengikat air dari lingkungan sekitar dan dari lapisan kulit dalam (dermis). Air yang diikat dapat mencapai 20%.

Gliserin merupakan skin identical ingredient karena secara alami terdapat pada kulit. Jika jumlahnya kurang, maturasi (pematangan) sel-sel kulit tidak dapat berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga kulit menjadi tebal, kering dan bersisik. Psoriasis adalah kelainan kulit karena maturasi yang tidak normal. Gliserin digunakan untuk menyembuhkan psoriasis.

Gliserin mengisi daerah yang disebut intercellular matrix dan mengikat air. Keberadaan gliserin pada intercellular membantu kinerja lemak kulit sehingga meningkatkan fungsi proteksi. Gliserin pekat tidak menguntungkan bagi kulit, justru terasa panas, dapat menyebabkan ruam dan kekeringan. Gliserin harus diencerkan sebelum digunakan untuk skincare.

Gliserin digunakan dalam kosmetik sebagai humectant dan pelarut (solvent). Gliserin digunakan dalam makanan, minuman dan obat-obatan sebagai pelarut, pemanis, humectant dan pengawet. Gliserin sering digunakan untuk mengawetkan preparat tumbuhan atau hewan di laboratorium. Gliserin tidak merusak sel-sel makhluk hidup, berbeda dengan alkohol. Alkohol membunuh mikroba kontaminan dengan cara denaturasi protein, ini juga merusak protein dari sel preparat.

Gliserin (khususnya yang nabati) disebut sebagai pelarut yang lebih baik daripada alkohol. Dalam suhu rendah gliserin tidak mengkristal, hanya menjadi sangat dingin. Gliserin tidak mudah menguap karena panas.

Gliserin memiliki sifat sebagai pelarut, itulah mengapa gliserin dapat digunakan untuk menghapus makeup yang water based maupun oil based. Alkohol juga memiliki fungsi yang sama. Namun gliserin tidak menyebabkan kulit kering atau iritasi seperti alkohol.

Beras dan madu 

Beras dan madu sering digunakan untuk deep cleanser. 


Beras mengandung saponin yang bersifat sebagai surfaktan alami untuk membersihkan kulit. Saponin terdiri atas 2 komponen, yaitu sapogenin yang bersifat hidrofobik (benci air) dan glikosida yang bersifat hidrofilik (cinta air). Surfaktan memang terdiri atas komponen yang hidrofobik dan hidrofilik sehingga mampu mengangkat minyak dan kotoran dari kulit.

Saponin Molecule Attached to Oily Dirt
Cara surfaktan bekerja : bagian yang benci air (hidrofobik) mengikat kotoran,
bagian yang cinta air (hidrofilik) mengangkat kotoran bersama air

Saponin tidak hanya bersifat sebagai surfaktan, sifatnya juga anti inflammatory dan antioksidan.


Madu sebetulnya tidak membersihkan makeup, harus dicampur bahan lainnya untuk bisa membersihkan makeup. Madu hanya membersihkan kotoran dan sel kulit mati. Sifatnya yang antibakterial juga mencegah perkembangbiakan bakteri penyebab jerawat. Madu menyeimbangkan produksi sebum dan dapat melembabkan kulit dengan cara menstimulasi kulit untuk memproduksi hyaluronic acid.

Sekian postingan hari ini. Semoga membantu ya!

Referensi



No comments:

Post a Comment