Sunday, February 15, 2015

DIY Acne - Combination Mask

Halo pembaca..

Mungkin ada yang membatin "Lintang ke mana aja? Blog lama nggak di-update, comment nggak dimoderasi & dibalas, email juga nggak dibalas." Hehehe..panjang ceritanya, sebaiknya nggak dibahas di sini. Yang penting kan sekarang saya posting lagi, buat kamu yang menunggu resep DIY yuk dibaca dulu..

Ini resep DIY untuk jerawat dan kulit kombinasi. Ada yang bingung dengan kulit sendiri? Misalnya, kering tapi kok komedoan, berminyak tapi kok ada bagian yang super kering. Dan gampang banget muncul jerawat. 

Nggak cuma kamu lho yang bingung. Saya juga. Kan kulit saya kering, tapi komedonya ya ampun..rajin banget nongol. Nah, makanya saya bikin resep ini.

Jangan lihat bentuknya yang mirip lumpur sisa banjir, yang penting khasiatnya

Bahan :

Daun jambu biji .......... 3 lembar (jika tidak ada boleh diganti dengan daun salam)
Teh .............................. 1 kantong
Kunyit bubuk .............. seujung sendok teh
Tepung beras ....... ..... 1 sendok teh (optional, tidak harus ditambahkan tepung beras)
Madu ........................... sesuai jenis kulit

Jenis teh
Kulit super kering, kulit sensitif : teh chamomile
Kulit kering                                  : teh hitam / teh melati
Kulit berminyak                           : teh hijau / teh melati
Kulit normal                                 : teh melati
Kulit aging                                   : teh hitam

Takaran madu
Kulit berminyak & normal     : 1 sdt
Kulit kering, aging, sensitif   : 2 sdt



Cara membuat

1. Iris halus daun jambu biji / daun salam


2. Remas-remas daun hingga agak basah


3. Buka kantong teh, tuangkan isinya


4. Tambahkan seujung sendok teh kunyit bubuk


5. Tambahkan 1 sdt tepung beras (optional). Tepung beras dalam masker ini berfungsi untuk membuat adonan menjadi seperti pasta sehingga lebih mudah diaplikasikan ke wajah. Tidak diberi tepung beras juga tidak masalah.


6. Tambahkan madu dengan takaran sesuai jenis kulit.


7. Aduk rata, jangan ditambah air lagi. Airnya hanya berasal dari cairan sel daun & madu.


Cara Pemakaian

Bersihkan muka dari makeup, keringat, minyak dan debu (cuci muka dulu). Oleskan masker pada kulit yang bersih dan kering, biarkan selama 20 - 30 menit, lalu bilas dengan digosok pelan (seperti scrubbing). Tidak perlu menggunakan facial wash lagi.

Gunakan 3 kali seminggu.

Perhatian : Jangan digosokkan ke jerawat yang sedang meradang, cukup dioles saja dan dibilas perlahan.

REVIEW

Sejak ngekos, ini jadi masker favorit saya. Bikinnya gampang, daunnya tinggal petik, dan ada hasilnya di kulit saya. 

1. Untuk komedo

Saya jarang jerawatan, tapi komedonya gila-gilaan, terutama di dagu dan hidung. Komedonya jenis blackheads (komedo terbuka) tapi yang belum teroksidasi, sehingga warnanya putih. Ini komedo yang sering menyebabkan "hidung landak". Orang-orang banyak yang mengira ini whiteheads karena warnanya yang putih. Whiteheads itu komedo tertutup, bentuknya benjolan-benjolan kecil yang bikin kulit terasa bruntusan.

Ini blackheads, tapi belum teroksidasi sehingga warnanya masih putih. Jika sudah teroksidasi warnanya jadi lebih gelap (kuning pekat bahkan hitam)


Di kulit saya, masker ini efektif untuk membersihkan blackheads yang masih baru.

Teman saya yang udah mencobanya bilang, whiteheads jadi melunak dan isinya gampang dikeluarkan. Whiteheads yang bentuknya berupa benjolan kecil nan keras itu tidak langsung hilang setelah 1x maskeran, perlu 3x (dia mencoba masker ini 3 hari berturut-turut). Di hari ke-4, whiteheadsnya jadi lunak dan gampang dikeluarkan dengan tangan. 

Penting! Setelah kamu ngutak-atik komedo, segera cuci muka dengan facial wash dan oleskan sesuatu yang bersifat antibakteri (boleh yang alami atau obat antiseptik). Pori-pori menjadi terbuka lebar setelah isi komedo dikeluarkan, sehingga mudah sekali dimasuki bakteri. Jangan sampai kamu malah jerawatan setelah isi komedo berhasil dikeluarkan.

2. Untuk jerawat

Nggak selamanya jerawat yang saya alami ringan-ringan saja. Sejak kerja, saya sudah 3x mengalami nodular acne. Orang bilang, nodular acne itu jerawat yang menyerupai bisul. 

Saya sih nggak kaget atau stress mengalami nodular acne, soalnya saya tahu kulit saya kaget mengalami perubahan suhu dan kelembaban yang ekstrim. Kerjaan saya itu kadang di kantor yang full AC, kadang di luar ruangan yang panas, lembab dan berdebu. Dalam 1 hari kulit dihajar dengan perubahan suhu, kelembaban, dan tingkat polusi yang ekstrim. Ya pantas aja kalo muncul jerawat. 

Nodular acne yang saya alami nggak seram sih bentuknya, cuma seperti benjolan mirip gigitan serangga. Kira-kira begini :


Padahal nodular acne itu termasuk severe acne, mengapa severe? Karena isinya nanah, nanahnya bocor di bawah permukaan kulit, jadi kulitnya membengkak.


Nodular acne itu rasanya nyut-nyutan + agak gatal. Orang mengira saya digigit nyamuk, tapi bentolnya nggak ilang-ilang. Nodular acne biasanya bisa disembuhkan dengan diberi antibiotik.

Saya termasuk orang yang sangat takut menggunakan antibiotik. Saya mencoba masker ini, kemerahannya hilang dalam 2 hari, benjolannya bisa mengecil dalam 3 hari. Dalam 4 hari tuntas sudah nodular acne saya, hehehe.. 

3. Untuk kulit kering

Kulit saya masih tetap kering. Tidak bisa hanya mengandalkan DIY face mist yang mengandung gliserin, perlu pakai masker yang moisturizing juga. Dalam membuat masker ini saya menggunakan teh hitam & 2 sdt madu, oke banget hasilnya. Kulit jadi lembab dan kenyal. Padahal ada kunyit & daun jambu bijinya lho. Kunyit & jambu biji kan sifatnya astringent, sehingga cocok digunakan untuk kulit berminyak. Tapi buktinya kulit saya nggak tambah kering, malah lembab setelah menggunakan masker ini.

(+) Efektif untuk nodular acne dan blackheads saya
(+) Melembabkan kulit
(+) Gampang dibuat

(-) Susah diaplikasikan ke muka, berceceran ke mana-mana (mungkin sebaiknya daunnya diulek ya, supaya seperti pasta)

Masker ini recommended untuk kamu yang punya masalah jerawat, komedo & kulit kombinasi.


Tentang Ingredients

Daun jambu biji (Psidium guajava) tinggi antioksidan dan antibakteri. Kandungannya antara lain tannin,  phenol, triterpenes, lectin, quercetins, leucocyanidin, sequiterpenes hydro-carbons, caryophyllenes, sterols, gallic acid, guavins A, C dan D, carotenoid, vitamin. 


Daun jambu biji juga mengandung flavonoid seperti  morin-3-O-lyxoside, morin-3-O-arabinoside, quercetin, quercetin-3-O-arabinoside yang memiliki aktivitas antibakteri yang kuat. Daun jambu biji diteliti efektif menghambat pertumbuhan sejumlah mikroorganisme seperti Staphylococcus, Shigella, Salmonella, Bacillus, E. coli, Clostridium, Pseudomonas dan jamur Candida spp. Daun jambu biji banyak digunakan untuk pengobatan luka secara tradisional.

Sifat daun jambu biji adalah :
  • antimikroba
  • anti-inflammatory 
  • antimalarial
  • antitumor
  • antiallergic
  • antimutagenic
Dalam skincare, daun jambu biji digunakan untuk :
  • mengobati jerawat
  • menghilangkan komedo terbuka (blackheads)
  • meredakan gatal-gatal
  • mengencangkan kulit (anti aging)
Kunyit (Curcuma longa) mengandung curcumin yang menyebabkan warna kuning. Curcumin memiliki sifat sebagai antioksidan, anti peradangan, antiviral, antibakterial, antijamur dan antikanker. Curcumin merupakan modulator bagi enzim-enzim dalam tubuh yang berperan dalam detoksifikasi. Curcumin dapat menyembuhkan beberapa jenis masalah kulit seperti acne, psoriasis, scleroderma, vitiligo, aging, iradiasi, kanker kulit (melanoma) dan penyembuhan luka. Curcumin dapat meningkatkan produksi kolagen dan fibroblast sehingga mempercepat penyembuhan luka juga meningkatkan elastisitas kulit.


Curcumin merupakan antimutagenik yang mencegah mutasi sel-sel tubuh, mutasi adalah salah satu penyebab timbulnya kanker. Bakteri yang bisa dilawan curcumin adalah Staphylococcuc aureus, Eschericia coli, Bacillus cereus, Yersinia enterocolitica. Curcumin juga berpotensi sebagai pengawet alami dalam bahan pangan.

Madu termasuk bahan yang sering digunakan dalam DIY skincare karena banyak khasiatnya, antara lain :
  • Melembabkan kulit
  • Mempercepat penyembuhan luka dan bekas luka
  • Menyembuhkan luka bakar dan peradangan
  • Mencegah & merawat eksim, psoriasis, acne
  • Mengurangi bekas jerawat
  • Mengurangi garis halus
  • Mengencangkan kulit
Nutrien yang terkandung dalam madu yaitu vitamin B kompleks (thiamin, riboflavin, niacin, panthotenic acid, pyridoxine), vitamin C, kalsium, copper, zat besi, magnesium, mangan, fosfor, natrium dan zinc.

Zat antibakteri dalam madu yaitu hydrogen peroxide (tidak ada dalam manuka honey), lysozime dan flavonoid. Hydrogen peroxide mengaktifkan makrofag pada sistem imun, makrofag bertugas "memakan" mikroba dan sel-sel tubuh yang telah mati. 

Tapi jangan salah paham, bukan berarti manuka honey tidak punya zat antibakteri. Manuka honey justru yang terbaik dalam membunuh bakteri (juga jamur, virus, dan sel-sel kanker) karena kandungannya yang unik, yaitu methylglyoxal. Methylglyoxal atau MGO hanya ada di manuka honey, membuat manuka honey dikenal sebagai medicated honey. Semakin tinggi nilai MGO, semakin manjur khasiatnya dan makin mahal harganya.

Madu menstimulasi kulit untuk memproduksi hyaluronic acid. Dengan hyaluronic acid, kulit mampu mengikat air sehingga kelembaban dan elastisitasnya terjaga. 


Referensi :


Selamat mencoba ya! Semoga berhasil!


Disclaimer:

  • Review dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, hasilnya dapat berbeda-beda di orang lain tergantung jenis kulit dan kecocokan terhadap bahan
  • Artikel ini dapat dicopy atau dikutip dengan sedikit perubahan, dengan mencantumkan link blog ini sebagai sumbernya.





No comments:

Post a Comment